PODIUM, BANDARLAMPUNG, -Pemerintahan era kepemimpinan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Chusnunia Chalim berpotensi membawa perekonomian Lampung menuju inflasi.
Hal ini bakal terjadi jika pemerintahan era Arinal – Nunik tidak segera mencari solusi penyebaran virus corona di Bumi Ruwa Jurai.
“Disini adanya kekhawatiran dampak ekonomi dari virus corona tersebut. Yakni munculnya inflasi besar dengan adanya kenaikan harga yang notabene sangat berpengaruh dengan penyakit tersebut, seperti masker dan sebagainya,”Akademisi Ekonomi CURS, Erwin Octavianto, Senin (9/3).
Dampak lainnya dari virus corona ini, yakni meningkatnya harga bahan pokok di pasar. Saat ini masyarakat disuguhkan informasi yang terlalu ‘menyeramkan’ sehingga munculnya ‘panic buying’ di kalangan masyarakat.
” Panic Buying ini kemarin terjadi di Jakarta. Jika ini terjadi di Lampung, maka berpotensi mempengaruhi naiknya harga bahan pokok seperti beras, mie instan dan sebagainya yang naik akibat diborong oleh 1-2 orang, sementara stok barang terbatas,”jelas Erwin.
“Karena spekulasi ini, banyak juga spekulan yang bermain sehingga berakibat kelangkaan suatu barang. Mereka memborong kemudian menjual kembali barang tersebut diatas harga normal, sehingga muncul pangsa harga baru,”ungkap Erwin.
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah provinsi Lampung tidak boleh lengah dalam menghadapi penyebaran virus corona di Lampung.
“Pemprov Lampung juga harus dengan tegas menyatakan kesiapan dalam menghadapi penyebaran virus corona agar tidak menimbulkan ‘panic buying’ di masyarakat,”ucap dia.
“Pemprov Lampung juga tidak boleh lengah dalam mengawasi para spekulan tersebut lewat operasi pasar terbuka untuk memberikan kestabilan harga produk yang terkena dampak inflasi akibat virus corona tersebut,”ungkap dia. (Tim)