Soal Upaya Penggembosan Gerakan Mahasiswa Dari Pimpinan Serikat Buruh, Ini Kata FSBKU

PODIUM, BANDARLAMPUNG – Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU) menyayangkan upaya penggembosan gerakan mahasiswa dari pimpinan serikat buruh.

Demontrasi mahasiswa-pelajar yang kian massif belakangan ini menjadi sorotan bahkan dukungan masyarakat luas. Bahkan di Jakarta dan Yogyakarta, para demonstran diberi air minum, makanan dan buah-buahan.

Seolah apa yang disuarakan oleh para mahasiswa-pelajar ini benar-benar mewakili rasa gundah dalam diri masyarakat Indonesia.

Namun perlawanan mahasiswa ini tidak lantas bebas dari usaha-usaha untuk menggembosinya, mulai dari tudingan ada penunggang gelap hingga giringan opini untuk penurunan Jokowi sebagai presiden.

Ketua umum Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU), Yohanes Joko Purwanto menyayangkan upaya-upaya penggembosan gerakan mahasiswa. Terlebih upaya itu juga datang dari pimpinan buruh.

“Buruh dan mahasiswa itu memiliki kepentingan yang tidak jauh berbeda, bahkan cenderung sama. Apalagi 7 (tujuh) tuntutan yang diperjuangkan saat ini, seperti penolakan Revisi UU KPK, RKUHP dan UU ketenagakerjaan” ungkap Joko pada Jumat, (26/9)

Joko menilai, semestinya organisasi buruh turut membantu perjuangan para mahasiswa dan pelajar.

” Ini suatu perjuangan yang seharusnya kita sama-sama dalam satu barisan. Apa yang kawan-kawan mahasiswa tuntut, tentunya kita juga sepakat. Kecuali jika mereka menghendaki agar disahkannya undang-undang dan Rancangan undang-undang yang dipandang ngawur untuk disahkan,” tegasnya.

Ia pun tidak heran jika upaya-upaya menggembosi gerakan mahasiswa ini terjadi.

“Setiap tindakan kritis pasti akan mendapatkan perlawanan, itu sudah hukumnya. Tapi tetap fokus adalah cara yang tepat agar kita tidak terpecah belah,” jelasnya.

Terakhir, Joko mengutuk tindakan represif aparat terhadap para pendemo yang sudah menelan korban.

“Saya mengutuk tindakan represif aparat, saat ini sudah ada mahasiswa di Kendari yang tertembak dan meninggal dunia. Aparat harus bertanggung jawab”, tutupnya. (Red)