PODIUM, BANDARLAMPUNG, – Anggota DPRD Provinsi Lampung Fatikhatul Khoiriyah menekankan peran mahasiswa sebagai kontrol sosial. Mahasiswa, menurutnya saat ini tidak boleh hanya sebatas menjadi penonton dalam dinamika kebangsaan.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pemateri dalam Pelatihan Kader Nasional (PKN) yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), di kantor Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Lampung, Senin (11/8).
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda besar kaderisasi strategis PMII dalam menyiapkan generasi muda yang memiliki kapasitas intelektual, keberpihakan sosial, serta komitmen kebangsaan yang kuat.
Mahasiswa, terutama kader PMII, harus mampu menjadi penyambung suara rakyat, menyerap keresahan di akar rumput, dan mengartikulasikannya dalam bentuk gerakan dan gagasan yang konkret.
Menurutnya, bangsa ini tidak kekurangan pengkritik, namun kekurangan sosok yang mau terlibat langsung untuk menawarkan solusi.
“Mahasiswa harus menjadi mata, telinga, dan suara rakyat. Tugas PMII bukan hanya mengkritisi, tapi juga memberi solusi,” ujarnya di hadapan peserta PKN.
Ia juga memaparkan beberapa fokus utama bangsa ini dalam menjawab tantangan zaman. Pertama adalah peningkatan literasi dan riset kritis. Fatikhatul menekankan bahwa analisis berbasis data dan pendekatan ilmiah harus menjadi standar dalam menyikapi berbagai isu publik.
Mahasiswa didorong untuk tidak terjebak pada opini dangkal atau narasi viral semata, melainkan mampu membaca konteks secara mendalam dan menyusun argumen berdasarkan penelitian yang komprehensif.


